Sabtu, 29 September 2012

8 fakta tentang cowok

Kl bicara tentang cowok, gak pernah akan ada habisnya, tergantung kita ngeliatnya dari sudut mana, ini salah satunya.
Kadang cewek ngeliat cowok sangat menyebalkan, kadang sangat menyenangkan, nahhh itu lah ke unikan seorang cowok eheheheheh karna dex ebetz cool juga seorang cowok eheheheheheh......? .

Sekarang aq mau membagikan 8 fakta tentang cowok buat kalian semua, termasuk para kaum cewek

1. 88% cowok bilang, "cewek matre?
Kelaut aja dhe!," itu benar sekali

2.  86% cowok mengaku kalau nggak
suka pacarnya hobi menceritakan
masalah pribadi mereka kepada
sahabat2 karib si cewek. Apalagi sampai
menceritakan kehidupan pribadi cowok.
Kata cowok, "nggak penting banget
deh!".

3.  64% cowok mengaku suka bingung
bagaimana cara menenangkan atau
mendiamkan cewek atau pacarnya yang
sedang menangis

4. 88% cowok bilang kalau cewek
perokok itu sama sekali nggak
menarik. Merokok sama sekali
ga keren girls.. Apalagi buat
gaya-gaya doang. Ga banget dah.

5.Kayaknya harus berhati-hati dengan
perilaku cowok yang berlebihan. Soalnya
84% cowok mengaku maunya pacaran
lebih dari sekadar pegangan tangan.

6 .64% cowok mengaku bakal berpikir
dua kali buat pacaran jarak jauh

7. 68% cowok mengaku kalau mereka
suka dengan cewek itu karena fisiknya
terlebih dahulu, baru turun kehati. Bener
banget.

8.Siapa bilang cowok gak bekerja keras
demi membahagiakan pacarnya dimalam
minggu? Buktinya 86% cowok mengaku
kala mereka suka menyisihkan uang
saku demi bisa traktir makan atau
sekedar nonton dimalam minggu.

Published with Blogger-droid v2.0.9

10 fakta tentang sex

Seks adalah topik pembicaraan yang menyenangkan, terutama bagi
cowok karena sebagian besar cowok menganggap seks merupakan
lambang ‘supremasi’ bagi cowok. Tapi tahukah Anda, ternyata banyak
fakta unik seputar seks yang
barangkali masih jarang diketahui orang. Meskipun hanya berupa paparan
singkat, berbagai informasi kecil dibawah ini tetap seru dan menarik
untuk disimak.
Berikut ini beberapa pengetahuan seputar seks, yang mungkin bisa mengundang tawa atau
justru membuat orang menggeleng-gelengkan kepala –

10 Fakta Unik Seputar Seks :

1. John Harvey Kellogg merupakan orang pertama yang menemukan corn flakes, yang
sengaja dibuat sebagai sarapan pagi bebas daging dengan tujuan mengurangi dorongan
seksual.

2. Menurut Durex Global Sex Survey, hanya 17% perempuan yang benar-benar mencapai
orgasme saat berhubungan seks dengan pasangan, sedangkan sisanya mengaku hanya
berpura-pura mengalaminya.

3. Sementara itu, berdasarkan sebuah polling di salah satu situs online dating, sebanyak
48% dari 9.100 pria yang menjadi responden juga mengaku pernah memalsukan orgasme.

4. Kondom pertama di Amerika Serikat terbuat dari vulcanized rubber yang tebal, karena
didisain untuk digunakan berulang-ulang. Selain itu, kondom yang beredar di pasaran pada
tahun 1870-an ini juga dijual dengan harga mahal.

5. Jepang merupakan negara dengan penggunaan kondom terbanyak di dunia.

6. Kata ”sex” pertama kali diciptakan pada tahun 1382.

7. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 100 juta aktivitas seksual (intercourse)
dilakukan orang setiap harinya di seluruh penjuru dunia.

8. Pada era Victorian, jika seorang perempuan menderita akibat histeria (yang dikategorikan
sebagai gangguan mental), seorang dokter akan memberikan pijatan di daerah pelvis untuk
menyembuhkannya. Beberapa masa setelah itu, mereka mulai menggunakan vibrator pertama
di dunia untuk menggantikan massage.

9. Kondom ternyata sudah dikenal jauh sebelum Masehi. Sebuah lukisan dari masa 10.000
SM yang ditemukan pada dinding salah satu gua di Perancis, mengilustrasikan seorang pria
mengenakan kondom pada saat sexual intercourse.

10. Dahulu kala, perempuan Mesir menggunakan ujung semak akasia (dengan kurma, kapas,
dan madu) yang dimasukkan ke dalam vagina sebagai upaya mencegah kehamilan. Suhu
tubuh akan membuatnya befermentasi menjadi kandungan yang saat ini ditemukan di dalam
spermicides (zat pembunuh sperma).

Published with Blogger-droid v2.0.9

my vedeo 2

Published with Blogger-droid v2.0.9

my video

Published with Blogger-droid v2.0.9

Jumat, 28 September 2012

remaja dan prilaku sex

MASA REMAJA

Masa remaja tidak mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang.
Ketidakjelasan dimaksud karena remaja tidak termasuk golongan anak akan tetapi tidak juga termasuk pada
golongan dewasa. Posisi masa remaja adalah posisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, sehingga
masa remaja ini sering pula disebut sebagai masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa (Monks, 1984)
Secara psikologis masa remaja dibedakan dalam dua fase usia perkembangan, yaitu :
1. Masa Puber, yaitu masa dimana remaja mulai mengenal dan berfikir serta tertarik dengan masalah-masalah
sexual yang mereka kenal dari sekitar lingkungannya. Pada umumnya masa puber atau pubertas ini terjadi
antara umur 11 - 15 tahun pada remaja wanita dan 12 - 16 tahun pada remaja pria. Tanda-tanda yang
sering menyertai masa puber ini adalah tumbuhnya pubic hair atau rambut kemaluan sebagai tanda kelamin
sekunder yang menunjukkan adanya perkembangan menuju kematangan sexual, yang berarti siap produksi.
2. Masa Adolensi. Adolensi berarti tumbuh dan berkembang (Growt and development) menuju alam dewasa.
Artinya seseorang mulai meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa dewasa awal yang penuh dengan
berbagai tugas dan tanggung jawab.
Sesuai dengan perkembangan biologisnya, pada kedua fase perkembangan tersebut di atas terjadi 4 macam
perubahan fisik yang menyertai terjadinya dampak-dampak psikologis yang perlu diwaspadai.
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut :

1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat
2. Perubahan proporsi tubuh. Tubuh menjadi besar, akan tetapi tidak eluruh badan tumbuh dengan kecepatan
yang sama, sehingga pada remaja awal mereka kurang kelihatan seimbang antara bagian-bagian badan yang
sesuai dengan orang dewasa.

3. Tumbuhnya ciri-ciri seks primer, yaitu mulai berkembangnya organ-organ seks yang berhubungan langsung
dengan proses reproduksi. Pada wanita ditandai dengan timbulnya haid pertama (mensnarche), sedang pada
remaja pria ditandai dengan mimpi basah (politio).

4. Tumbuhnya ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder ini keberadaannya pada diri seseorang akan
menjadikan antara sekse yang satu tertarik pada sekse yang lain. Tumbuhnya ciri-ciri seks sekunder pada pria
ditandai dengan keluarnya rambut pada bagian-bagian tertentu (sekitar kelamin, ketiak, kumis, jenggot) kulit
menjadi agak kasar, suara bertambah besar (bariton), kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif
sehingga menimbulkan jerawat, otot-otot bertambah besar dan kuat. Sedangkan pada wanita pinggul menjadi
bertambah lebar dan bulat, tumbuhnya payudara, kulit menjadi kasar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menjadi lebih aktif, suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
Perubahan-perubahan fisik dan seksual pada masa remaja mempunyai dampak psikologis yang besar, meskipun
akibatnya biasanya sementara, namun cukup menimbulkan perubahan dalam pola perilaku, sikap dan
kepribadian pada masa remaja penampilan fisik merupakan faktor yang dianggap penying. Karena jika remaja
merasa dirinya kurang menarik, mereka akan merasa rendah diri, sedih dan gelisah.
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu masa dimana
ketegangan-ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Perkembangan
psikologis yang lain yaitu usaha remaja untuk menemukan identitas dirinya, mencari tokoh idola yang dijadikan
tokoh identikfikasinya (Hurlock, 1990).
Pada masa remaja minatnya pada seks juga meningkat. Mereka mulai tertarik pada jenis kelamin lain, mereka
mulai mengenal apa yang dinamakan cinta, saling memberi dan menerimakasih sayang dari orang lain. Jika
perkembangan psikologis berjalan cukup sehat dan lancar, akhirnya mereka menuju kemasakan emosional. Dan
bahaya psikologis utama dari masa remaja berkisar dari kegagalan melaksanakan peralihan ke arah
kematangan yang merupakan tugas perkembangan terpenting dari masa remaja.

REMAJA DAN PERMASALAHAN

Sosok remaja, merupakan sosok yang sarat dengan berbagai permasalahan. Hampir setiap aspek kehidupan
yang dilalui remaja selalu membawa permasalahan. Mengapa demikian ? Karena remaja merupakan “pusat
kehidupan”. Pada masa remaja itulah irama kehidupan yang sesungguhnya sedang dimulai. Pada masa remaja
itulah masa mencari sedang diawali, oleh karena itulah dalam rangka “menemukan” itulah remaja sering
terbentur dengan berbagai masalah, baik masalah yang berdimensi sosial, psikologis maupun personal. Salah
satu masalah yang sering membelit remaja adalah masalah CINTA SEX DAN PERGAULAN. Dalam
menterjemahkan ketiga hal tersebut remaja sering terpeleset sehingga sebagian remaja sering menjadi korban
dari masalah cinta sex dan pergaulannya. Keterpelesetan tersebut terjadi karena ketidaktahuannya remaja
tentang Cinta Sex dan Pergaulan itu sendiri. Dalam menterjemahkan sex, cinta dan pergaulan, remaja sering
mencampuradukkan ketiga hal tersebut sehingga makna dari cinta, sex dan pergaulan itu menjadi absurt di
mata remaja.
Perilaku sexual tidak lepas dari perkembangan kepribadian secara umum. dalam kaitannya dengan cinta,
perilaku sexual banyak dipengaruhi oleh proses percintaan itu sendiri. Akan tetapi mencampur adukkan antara
perilaku cinta dengan perilaku sexual adalah merupakan keputusan yang sangat salah. Hal inilah (mencampur
adukkan antara cinta dan sex) yang harus diluruskan pada konsep yang semestinya.
Remaja bercinta itu wajar. Sebab bercinta (dalam arti jatuh cinta) bagi remaja adalah dorongan instingtif yang
bersifat alami. Akan tetapi remaja harus menyadari bahwa antara dunia cinta dan sex merupakan lahan yang
sangat berbeda. Antara cinta dan sex memang merupakan dua hal yang saling bersinggungan, tetapi keduanya
tidak identik. Fenomena pergaulan dan percintaan remaja yang tampak ada akhir-akhir ini adalah mengarah
pada pengaburan arti cinta dan sex. Mereka saling mengartikan bahwa cinta itu identik dengan sex, sehingga
tidak jarang remaja putra dan putri melakukan hubungan sex pra nikah demi membuktikan kadar cinta mereja.
Tentu kondisi yang demikian ini sangat memprihatinkan kita semua.
Data dari berbagai penelitian tentang perilaku sex remaja yang dilakukan para pakar sexologi dan remaja
mendukung sinyalemen di atas. Sarwono (1981) dalam penelitiannya terhadap remaja di Jakarta memperoleh
data bahwa sebagian besar remaja (53,6%) tertarik pada masalah hubungan sex sebelum perkawinan. Sudiat
(1985) dari RS Dr. Kariadi Semarang dalam laporan penelitiannya melaporkan bahwa kelainan genekologis pada
remaja putri usia 13-20 yang memeriksakan diri, sebagian besar yaitu 32% dari 859 (atau =273) mengalami
kerusakan selaput dara (Hymen) karena dorongan benda keras, lunak, yang diperkirakan karena hubungan
persenggamaan. Sedangkan pakar sexologi Pangkahila (1981) dalam suatu penelitian pendahuluan terhadap
remaja di pulau Bali mendapatkan angka 27-28% remaja di Bali pernah melakukan hubungan sex. Penelitian
Istiati (1981) dosen UNISRI Solo melaporkan 73 dari 95 mahasiswa Solo dan remaja diluar kampus wilayah
Solo pernah atau mempunyai teman hamil sebelum menikah. Penelitian paling muahir yang dilakukan Mochtadi
(1985) di Jawa Tengah melaporkan bahwa 8% dari 630283 orang (37.000) pelajar SLTA di Jawa Tengah telah
berhubungan sex. 60% melakukan kegiatan sex bebasnya di rumah sendiri dan 40% dilakukan di hotel atau
diluar rumah. Kondisi yang dilaporkan oleh para pakar peneliti tersebut tentu sangat memprihatinkan kita bila
kita hanya melihat dari sudut kejadiannya semata-mata. Yang lebih kita sikapi dalam hal ini adalah mengapa
dan bagaimana mereka (para remaja) tadi bisa melakukan hal-hal seperti itu ? Secara psikologis kejadian
tersebut terjadi karena pengaruh dorongan sex yang timbul seiring dengan matngnya alat reproduksi. rasa ingin
tahu, sulit mengendalikan dorongan sex yang ada dan ditambah derasnya bernagai rangsangan sosial yang
muncul dari sarana informasi dan komunikasi yang berlebihan. Kondisi demikian menggambarkan rendahnya
pengetahuan remaja tentang sex dan aktivitasnya, sehingga mereka sering membuat keputusan yang salah.
Sexs sesungguhnya merupakan hal yang tidak haram, bahkan merupakan hal yang suci, selama sex itu
diperlakukan sesuai dengan kaidah dan norma yang ada. Seks sebanarnya merupakan hal yang agung, suci
dan sakral, akan tetapi karena ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab, seperti mereka yang melacur,
yang vulgar, yang komersial dan yang hanya memandang sex sebagai pemuas nafsu rendah sajalah sehingga
kesakralan dan kesucian seks itu hilang, bahkan seakan akan seks merupakan hal yang tabu untuk disentuh.
Keingintahuan remaja tentangmasalah cinta dan sex adalah merupakan kebutuhan yang wajar. Aktifitas sex
memang harus diketahui oleh remaja. Sebab tanpa pemahaman yang benar tentang sex ini maka para remaja
(khususnya remaja putri) akan mudah tergelincir dan menjadi korban penyalahgunaan sex dan menimbulkan
kerugian yang maha dasyat yang tak akan tertebus sepanjang hayat. Bila suatu kecelakaan sexual terjadi,
maka pihak wanitalah yang pertama akan menjadi korban dan menderita kerugian. Oleh karena itulah wanita
harus lebih tegas, lebih pintar dalam menjaga kehormatan dirinya. Para wanita (baca: remaja putri) harus
tegas menolak segala bentuk hubungan yang berkaitan dengan aktivitas sexual (kissing, Necking, Petting,
Intercrouse). Karena mau tidak mau wanita sendirilah yang akan menanggung kerugian yang lebih besar. Untuk
itulah maka pemahaman wanita (remaja putri) terhadap pemahaman sexual ini harus benar-benar lebih tekun
dan akurat. Remaja putri harus paham dan mengetahui apa yang bisa terjadi pada dirinya dengan cara
mencari tahu dari sumber informasi yang benar bisa dipertanggung jawabkan dari berbagai segi.
Sebenarnya ini dari segala inti permasalahan adalah terletak pada perjanjian sendiri. Mau dikemanakan remaja
kita ?
Kalau arahnya mengembangkan cinta yang agung dan baru boleh menyentuh kawasan sex secara suci setelah
menikah, maka strategi yang dipasang harus menuju kearah sana. Namun sebaliknya kalau arah orang tua
penekanannya pada masalah “Asal tidak hamil” maka pola KB remaja dalam artian harafiah adalah merupakan
pola yang paling baik (tapi mungkinkah ini terjadi di negeri kita yang religius?)
Bagaimanapun juga perilaku sex pada remaja, selain dipengaruhi oleh faktor endogen dari dalam tubuh sendiri
adan faktor eksogen dari lingkungan dan juga masih tergantung dari pengaruh pola didik dan perilaku orang
tua. Kalu ibunya dan bapaknya baik, Insya Allah anak keturunannya juga relatif baik, ini artinya peranan orang
tua sebagai panutan tidak kecil. Namun demikian tanggung jawab tetap ada pada remaja. Jangan semata-mata
menyalahkan orang tua bila terjadi penyalahgunaan sex.

Published with Blogger-droid v2.0.9