Minggu, 07 Oktober 2012

PASANGAN MENIKAH MEMILIKI KEMIRIBAN KARAKTER


        Peneliti dari Amerika Serikat mengatakan, lelaki berpembawaan tenang
cenderung menghindari perempuan keras.
Para peneliti di University of Cornell di New York berkesimpulan bahwa,
orang yang menikah mempunyai kemiripan satu sama lain, baik kemiripan
fisik maupun karakteristik.

Kesimpulan ini tentu saja berlawanan dengan apa yang sering
disampaikan orangtua.

Seperti kita ketahui, kebanyakan orangtua sering mengatakan, bahwa
kecenderungan orang memilih pasangan hidup dengan kualitas yang
berlawanan agar bisa saling melengkapi.
Sementara hasil penelitian yang melibatkan 987 lelaki dan perempuan
heteroseksual menunjukkan, bahwa individu dengan kualitas yang
berlawanan tidak menarik. Justru individu dengan karakteristik yang sama,
kata peneliti, jauh lebih membuat satu sama lain saling tertarik.
Sebagai contoh, jika seorang lelaki berpembawaan tenang, ia jauh lebih
tertarik dengan perempuan yang pembawaannya tenang juga. "Lelaki tipe
tersebut cenderung menghindari perempuan keras dan sangat percaya
diri," imbuh para peneliti.
Para peneliti mengakui, bahwa karakter yang berlawanan memang bisa
menjadi daya tarik pada awal hubungan, tapi ada kemungkinan itu tidak
bisa bertahan dalam jangka panjang. Salah satu atau kedua pihak --
seiring berjalannnya waktu -- akan menyadari, bahwa modal cinta saja
tidak cukup untuk saling memahami dan menerima perbedaan yang
tajam,
Ini dikarenakan fakta menunjukkan, bahwa pasangan yang saling bertolak
belakang memiliki keinginan, harapan dan cara pandang yang berbeda
pula. Perbedaan yang tak bisa disatukan atau dikompromikan inilah yang
menjadi alasan yang sangat umum untuk bercerai.
Namun seorang psikolog, Kate Wachs tidak sependapat dengan
kesimpulan yang didapat para peneliti tersebut, meski buktinya kuat dan
jelas. Menurutnya, jika ada orang tertarik dengan lawan jenisnya lantaran
memiliki kesamaan karakteristik, itu tidak berarti mereka lantas benar-
benar akan memilih pasangan dengan karakteristik tersebut.
Bagaimana pun, lanjut Wachs, setiap orang memiliki pendapat tentang
dirinya sendiri dan pasangan yang mereka ingin untuk hidup bersama,
sering kali tidak memiliki semua kualitas yang diinginkan. "Klaim bahwa
orang pintar jauh lebih tertarik pada orang yang pintar juga, tidak selalu
benar," jelasnya.
Begitu pula dengan perempuan cantik dan menarik. Mereka, kata Wachs,
tidak akan selalu memilih orang yang terlihat menarik pula pada
pandangan pertama.
Wachs juga menekankan bahwa kepribadian dan perilaku yang
berlawanan belum menjadi daya tarik baik bagi perempuan maupun lelaki.
Mereka biasanya baru bisa saling tertarik ketika mempunyai kesamaan
pada tingkat yang lebih spesifik misalnya, kesamaan asal mereka,
pengalaman hidup atau ras.

Published with Blogger-droid v2.0.9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar