Sabtu, 15 Desember 2012

PRAKTEK ESEX- ESEX DI BUMI MEKEPUNG (JEMBRANA), DARI PSK SAMPAI KE AYAM PUTIH ABU-ABU

Artikel Kaliini DEX EBETZ buat berdasarkan info dari teman2 dan cerita2 yg dex ebetz dengar (maklumlah saya denger, orang saya masih punya kuping brwoooo eh....ehh.....eehh) , ok langsung saja saya menulis, biar gak keburu tintanya muncrat :-):-) wakakakakakak............?

Berawal dari Kafe, Selanjutnya Terserah anda broww…....?

Berbicara masalah pekerja seks komersial (PSK), nampaknya tak akan pernah tuntas. Upaya untuk memberantasnya pun sungguh sebuah pekerjaan yang tidak mudah. Kehadirannya tak bisa dibendung dengan cara apa pun. Bisa jadi, masalah seks dan berbagai masalahnya sama dengan usia peradaban manusia, sehingga tak mungkin bisa ditiadakan. Di JEMBRANA sendiri, keberadaan PSK juga cukup marak. Berbagai kebijakan yang diterapkan untuk meminimalisasi praktik PSK sudah dicoba. Sayang, hasilnya belum juga memuaskan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Di mana saja mereka (PSK) melakukan praktik? Siapa saja pelanggannya?

JEMBRANA, sebagai kabupaten yang berada di ujung barat Pulau Bali, dapat pengaruh siginifikan dari wilayah tetangganya, Banyuwangi, Jatim. Jarak yang demikian dekat, memungkinkan kedua penduduk saling berinteraksi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Kondisi ini, tentu saja berdampak positif bagi perkembangan Jembrana, dilihat dari akulturasi budaya. Dampak dari interaksi dua budaya bisa negatif juga bisa positif.

Bisnis esek-esek di Jembrana ini diyakini karena akibat dari interaksi dua budaya itu. Namun, bukan berarti PSK itu tidak ada di Bali. Dari beberapa kali digelar razia terhadap PSK, kebanyakan pelakunya adalah orang ”seberang”. Tetapi hal ini bukan menunjukkan bahwa orang lokal (Jembrana) sendiri tidak ada yang menekuni pekerjaan sebagai PSK.
    Budaya yang berbeda tentu caranya menarik laki-laki hidung belang juga berbeda. Misalnya, orang lokal berpraktik jauh dari sanak-keluarganya.Bagaimana dengan Gilimanuk yang bersentuhan langsung dengan Ketapang, Banyuwangi. 

Gilimanuk, sebagai pintu masuk Bali dan juga kawasan pelabuhan nampaknya memberi peluang yang lebih besar terhadap keberadaan PSK. Buktinya, tidak sedikit tempat di Kelurahan Gilimanuk menyediakan wanita-wanita PSK. Mulai dari warung remang-remang hingga hotel melati (losmen) banyak yang menyediakan layanan khusus ini. Setelah bertemu di warung-warung kopi dan kafe, selanjutnya terserah kepada ”pemakainya”.

Tarif mereka pun bervariasi. Setiap orang yang ingin mencoba layanan PSK dengan mudah mendapatkannya. Karena keberadaan PSK di kawasan Gilimanuk tidak berada di satu tempat. Mereka beroperasi menyebar di beberapa gang atau warung-warung kopi di sana.Seperti yang terlihat di salah satu gang di kelurahan itu. Dari depan keberadaan warung itu sedikit pun tidak menampakkan ada PSK yang berpraktik jual beli ”daging mentah EHEHEHE”. Namun setelah memasuki lebih dekat lagi, kondisi warung tersebut terasa cukup berbeda bila dibanding dengan warung biasanya. Sebab, di belakang ruang yang digunakan untuk memajang minuman dan sedikit makanan, terdapat beberapa kamar kecil yang bisa disewa. Jumlah kamarnya pun bervariasi. Mulai dari lima kamar sampai ada yang menyediakan sepuluh kamar. Di warung dekat gang kecil itu, jumlah kamarnya terdapat delapan. Kondisi kamar terlihat sedikit kumuh. Kamar-kamar itulah yang senantiasa menjadi saksi bisu, bahwa keberadaan PSK di Jembrana tidak terbantahkan.

Harga seorang PSK di tempat seperti itu berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000, plus harga kamar Rp 10.000 untuk short time. Transaksi antara konsumen (lelaki) dan PSK bukan saja terjadi di tempat-tempat seperti itu. Hotel-hotel melati yang tersebar di Gilimanuk juga siap dengan layanan tambahan ini.Ada Layanan EkstraDi sebuah hotel melati, dekat pelabuhan misalnya, setiap pengunjung akan ditawari layanan ekstra ini. Keberadaan PSK yang disediakan juga cukup bervariasi. Mulai dari yang berwajah lembut dengan usia yang masih MUDA BELIA, sampai PSK yang sudah tua atau yang sering disebut STW.
Bahkan untuk layanan, STW, biasanya mampu memberi lebih. ”Kalau yang estewe disuruh apa saja mau, termasuk ‘karaoke’. Berbeda dengan yang muda-muda, maunya yang enak-enak saja,” ujar pemilik hotel itu berpromosi.

Hotel itu mematok harga yang lumayan murah untuk satu kamar hanya Rp 20.000 untuk short time dan Rp 50.000 bila mau full time. Sementara tarif PSK yang estewe hanya Rp 20.000. Bagi PSK yang lebih muda harganya sedikit lebih tinggi, yakni Rp 30.000 untuk short time dan Rp 75.000 bagi yang ingin bersama satu malam penuh.

Bila ingin fasilitas kamar yang sedikit lebih baik, misalnya ada AC dan pesawat TV, maka sewa kamar ditambah lagi Rp 5.000.

Suasana lain dapat dirasakan salah satu pantai yang ada di Kecamatan MENDOYO. Keberadaan PSK di sana cukup tersembunyi. Pasalnya, tempat itu bukan semata sebagai tempat mangkalnya para panjaja cinta sesaat saja. Namun di balik usaha kafe, praktik PSK juga terjadi. Meski tidak semua kafe menyediakan fasilitas itu. Di lokasi ini keberadaan PSK tidak terlalu kentara sebagaimana yang ada di GILIMANUK.

Berdasarkan pantauan, salah satu kafe yang beroperasi di sana ada yang menyediakan wanita-wanita cantik dan muda untuk di-booking. Sambil menikmati minuman ringan atau beberapa botol bir, transaksi dapat berlangsung di tempat itu. Tidak menutup kemungkinan wanita yang menemani kita minum juga bisa ”dipakai”, asal negosiasi harga dirasakan cocok.

Selain pelanggan bisa langsung ngejos, ada juga kafe menyediakan cewek cantik sekadar ngobrol. Saat minum dan mendengar musik paling tidak pelanggan ditemani dua orang wanita cantik. Mereka tidak memasang tarif secara kaku. Bisa saja harga yang ditawarkan cukup tinggi untuk ukuran PSK di Jembrana. Namun, yang standar untuk short time mereka hanya memasang Rp 100.000, ditambah lagi dengan sewa kamar Rp 25.000. Biasanya layanan yang ditawarkan mereka lebih banyak yang short time.

Gambaran suram kondisi tersebut, menunjukkan betapa maraknya praktik PSK di Bumi Makepung ini. Parahnya, praktik PSK yang terjadi di Jembrana bukan saja dilakukan PSK. PARA PELAJAR pun tidak ketinggalan ikut secara sembunyi-sembunyi melakoni pekerjaan ini. Hanya, keberadaan pelajar yang berprofesi ganda ini tidak terlalu banyak.

Cara memperolehnya pun tidak segampang PSK sungguhan.Investigasi TEMAN SAYA selama tiga minggu lebih, akhirnya berhasil mengungkap dan membuktikan bahwa ANAK SEKOLAH ada yang berprofesi ganda. Pagi ke sekolah, sepulang sekolah terkadang siap melayani konsumennya. Tentu saja, tidak sembarang orang bisa mendapatkannya. Sebab, untuk bisa kencan dengan ”AYAM PUTIH ABU-ABU” ini cukup sulit dan ada perantaranya. ”Jangan harap bisa mem-booking tanpa melalui perantara,” tandas salah seorang perantara kepada teman saya. 

KADEX, sebut saja demikian, salah seorang perantara ini mengakui di sekolahnya beberapa orang siswa ditengarai bisa untuk ”dipakai”. Hanya, setahu dia, baru satu orang yang sudah pasti menekuni profesi ganda tersebut. ”Saya dengar sih banyak yang bisa diajak kencan, namun kalau yang sudah pasti, ya… cewek itu saja,” ujarnya sambil menyebut salah satu nama rekannya yang satu sekolah. Ia menambahkan, soal tarif bisa sampai Rp 300.000/sekali kencan.

Pola praktik yang diterapkan oleh sejumlah PSK di Jembrana cukup menarik. Agar konsumen merasakan yang berbeda, biasanya pengelola sering me-rolling para piaraannya dari satu tempat ke tempat lain. Kondisi ini dinilai cukup berhasil mengelabui pelanggan, sehingga terkesan selalu ada yang baru. Padahal, yang baru itu hanya tempat praktiknya, sedangkan orangnya sudah ”apkiran”. Ironis memang.

Nah demikian dulu saya menulis, mani buin jahhhhhhhh..........?

Published with Blogger-droid v2.0.9

Selasa, 11 Desember 2012

PIJET PLUS DAN ESEX2 DI BALI

Pada Artikel ini saya akan menerangkan bahwa Usaha pijat plus di
bali memang sudah menjamur. Nah sekarang DEX EBETZ  berdasarkan informasi dsri TEMAN2 akan memberikan alamat - alamat pijat plus di bali

. Untuk Kawasan Sanur sudah rame sekali para hidung
belang ( eh, eh . . . sorry ) . Tapi saya tidak mengajak anda ke
sanur, karena lokasi tersebut sering di grebek oleh team
SWAT.Coba Cari aja Alamat Hardis Supermarket di Jl. Tukad
Pakerisan, nah anda terus ke utara kira - kira sampai 750 meter-
an, Ketemu dengan pompa bensin di sebelah kanan jalan. Jangan
hentikan langkah anda di pompa bensin tersebut (Kecuali mau beli bensin) dan terus jalan ke utara. sampai
ketemu pertigaan ke jalan Tukad batang hari. nah sebelum pertigaan di sebelah kiri jalan ada komplek toko satu
lantai, namanya Wisata Bali. Tarifnya ??? Kalo Loe ditanya bilang aja udah biasa 150 ribu kok, Otherwise dia
ngecas loe 250 rb sekali ngecrit.

Ada banyak sekali cewek panggilan di bali baik mulai dari gadis smu sampai cewek kuliahan, sekarang
tergantung cara anda untuk mendekati dan ''melayani'' cewek - cewek tersebut. Karena yang saya tahu cewek
tersebut hanya melihat kantong tebal anda, jika anda para lelaki tidak mempunyai support yang kuat dalam
keuangan lebih baik saya sarankan untuk mundur saja.

Sebagian besar cewek yang pekerjaannya menunggu
panggilan adalah cewek yang bekerja pada salon kecantikan, seperti salon dewa-dewi di pulau moyo, salon putu
di jl. mahendra data dan salon refleksi di pemogan. berikut saya berikan sebagian no hp mbak Dian yang baik dan cantik
0361-87171XX dan Fitri 0813373192XX eheheheheheh........? (Maaf nombernya saya sensor dikin) Mohon No hp tersebut di pergunakan seperlunya saja, dan jangan
beranggapan bahwa anda bisa membelinya, he.. he.. cobalah pertama dengan telp salah sambung
Sebagian besar psk di bali mangkal di daerah sanur, jalan danau poso, jalan danau tempe, blanjong dan
sekitarnya di bali.

Artikel ini bukan bersifat porno grafi atau sejenisnya, tapi lebih kepada informasi kepada teman
- teman DEX EBETZ COOL yang butuh hiburan?

Lokasi ini bertempat di Jalan danau poso no 18, jika anda
berjalan didaerah jalan danau poso tepat yang ada circle k nya , nah di sebalah barat circle k tersebut ada jalan
tanah ke utara, masuk terus ke utara sampai anda menemukan no 18, kagak jauh kok cuman 50 meter kayaknya.
Pada no 18 ini lah anda akan menemukan sebuah ''Aquarium '' besar tempat psk tersebut duduk menunggu
orderan. Yang saya maksud aquarium adalah sebuah rumah 6 x 6 meter kalu ngak salah berisi tempat duduk dan
berisikan Kaca riben untuk pengunjung dapat melihat dan memilih cewek mana yang kira - kira bagus dan seksi
bo. Harga nya berkisaran 130 ribu sampai 150 ribu, tergantung onderdilnya, he.. he.. Setelah anda merasa yakin
pilih salah satu, saya kira banyak disana ada cewek - cewek seksi kayak artis lho, ada yang kayak elma teana,
dan lain - lain, pokoke cantik - cantik, he. .he . . Setelah itu bonceng cewek tersebut ke bungalow, dan cari
bungalow yang agak dekat karena jika anda lurus aja ke utara, nah disana ada tempat bungalow xxx , bayar sewa
kamar cuman 25 ribu

Koleksi para wanita pemijat urat syahwat ini berlokasi di pulau moyo denpasar bali, jika anda sedang mampir di
Bali untuk sekedar ber wisata atau lancong. Setelah anda ber wisata ria mungkin anda mengalami pegal - pegal ,
Nah ini saatnya seluruh tubuh anda mendapatkan pemijatan oleh gadis2 cantik ini.Lokasi nya adalah, apakah anda
tahu lapangan pegok ARga soka di sesetan ? ? ? dari lapangan pegok terus kebarat ke arah smp n 6 denpasar ,
setelah itu terus aja ke barat ketemu dengan pertigaan belok kanan atau keutara. Kira2 lagi 50 meter sebelah
timur jalan ada tempat massage plus, kalo tidak salah namanya Srikandi massage, he . . he . . .he. . .Harga untuk
plus, biasalah 150 ribuan per sekali nge criiiiit. . . he . . .he . . .Koleksi cewek - cewek nya lumayan cantik, ada
yang kayak artis gitu lhooooooooo

Sampai disini dulu ya informasinya, semoga bermanfaat, dan dex ebetz tidak menganjurkan ada untuk kesana lwooooooo............?

Published with Blogger-droid v2.0.9

Kamis, 06 Desember 2012

328 PELAJAR DI JEMBRANA BALI MENGIDAP HIV AIDS KARNA TEKUNI BISNIS ESEX-ESEX

          Data mencengangkan baru-baru ini terungkap.
Ternyata sebanyak 328 warga Jembrana sampai
akhir Maret 2012 ini menghidap HIV/AIDS. Data
ini merupakan data resmi yang diumumkan oleh
Komonitas Jusrnalis Peduli AIDS (KJPA) Bali,
yang baru-baru ini mengadakan pertemuan
dengan Jaringan Jurnalis Jembrana (JJJ). Yang
lebih mencengangkan lagi, penderitanya justru
dari kalangan ibu rumah tangga dan remaja.
Kenyataan ini menyebabkan semua kalangan di
Jembrana merasa prihatin. Masyarakat menuding
pihak pemerintah termasuk legislatif telah gagal
melakukan kontrol terhadap perilaku warga,
terutama di kalangan remaja termasuk para pelajar. Perbekel sebagai ujung tombak penangulangan
HIV/AIDS dianggap tidak mampu mensosialisasikan ke masyarakat terutama bagi desa yang rentan
terhadap penularan, misalnya desa Delod Berawah. Perda No. 1 tahun 2008 tentang penanggulangan
penderita penyakit menular hanya simbol belaka, karena tidak pernah disosialisasikan kepada
masyarakat terutama yang rentan terhadap penularan.
Disamping itu, maraknya bisnis esek-esek yang melibatkan pelajar di Jembrana juga dianggap
sebagai pemicu penularan HIV. LSM peduli HIV/AIDS mengungkapkan, ada 80 orang siswi dari salah
satu sekolah di Jembrana yang bekerja sebagai Cewek Orderan (CO). Kenyataan ini memang tidak
bisa dipungkiri, sangat mudah di Jembrana mencari CO di kalangan pelajar, mulai dari SMP hingga
SMA, karena hampir seluruh penginapan atau Hotel melati memiliki nomer HP CO yang kesemuanya
ABG.
Tarif yang mereka patok untuk sekali kencan tidaklah terlalu mahal untuk ukuran kampung. Jika SMP
para penyedia bisnis esek-esek ini mematok tarif antara Rp200 sampai Rp300 ribu untuk sekali
kencan. Sedangkan tingkat SMA paling mahal cuman Rp250 ribu. “Pinginnya yang mana, SPM atau
SMP, saya tinggal panggil saja,” terang salah seorang penjaga penginapan kelas melati di kota
Negara.
Kenyataan ini membuat gerah semua pihak. Upaya menekan praktek urat syahwat pun dilakukan.
Aparat Pol PP Pemkab Jembrana merespon dengan melakukan oprasi penertiban terhadap para
pelajar yang diduga melakukan perbuatan mesum. Operasi-operasi rutin dilakukan pada malam hari,
dengan menyasar tempat-tempat sepi yang dicurigai sebagai tempat mesum di kalangan pelajar, dan
hasilnya belasan pelajar terjaring saat berdua-duaan di tempat sepi.
Celakanya setelah dilakukan pendataan, 14 pasang pelajar yang terjaring pada operasi, Rabu (25/4)
lalu adalah kalangan pelajar SMP dan SMA. “Operasi ini kita akan lakukan secara rutin untuk
menekan sekecil mungkin perbuatan asusila di kalangan pelajar. Dan untuk yang terjaring operasi kita
lakukan pembinaan dengan menyurati pihak sekolah,” terang Kepala Kantor Pol PP Pemkab
Jembrana, Putu Widarta saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada, Kamis (26/4) lalu.
Masalah ini juga mendapat respon keras dari Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa. Saat dikonfirmasi
terkait maraknya bisnis esek-esek belakangan ini di Jembrana, Sugiasa mengintruksikan kepada
Pemkab Jembrana termasuk SKPD untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelajar termasuk
memperketat pengawasan terhadap penginapan dan hotel-hotel melati. “Pengawasan bukan hanya
dilakukan pada perijinan saja, melainkan terhadap tamu pengguna hotel juga perlu ditingkatkan,”
jelasnya. Dengan demikian perilaku menyimpang di kalangan remaja dan pelajar dapat ditekan. Jika
ini bisa dilakukan dirinya optimis maka siklus penyebaran HIV/AIDS dapat diputus.

Published with Blogger-droid v2.0.9